Senin, 28 Maret 2016

UANG

A.    Sejarah Uang









Contoh gambar uang

Masyarakat yang masih primitif, kehidupannya masih sangat sederhana. Hal ini pernah dialami oleh nenek moyang kita. Mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara mengambil dan memanfaatkan barang yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Perkembangan peradaban manusia juga menggeser tujuan kegiatan produksi masyarakat. Semula, masyarakat memproduksi barang hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, lalu berkembang menjadi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan orang lain (untuk dijual). Selanjutnya, terjadilah perdagangan dengan cara tukar-menukar antara barang dengan barang lain yang dinamakan barter (pertukaran innatura).
Pertukaran barang dengan barang dapat terjadi jika syarat-syarat dapat dipenuhi. Syarat-syarat itu sebagai berikut:
a.       Orang-orang yang akan melakukan pertukaran harus memiliki barang yang akan ditukarkan.
b.      Orang-orang yang akan melakukan pada waktu yang sama.
c.       Barang-barang yang akan dipertukarkan hams mempunyai nilai yang sama.
Seiring dengan perkembangan peradaban manusia maka pertukaran dengan cara barter menjadi semakin sulit dilakukan. Bahkan, karena kebutuhan setiap orang semakin banyak dan beragam, maka untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tidak mungkin lagi ditempuh dengan cara barter.
Karena menghadapi kesulitan dalam melakukan pertukaran barter, manusia terdorong untuk mencari cara pertukaran yang lebih mudah. Manusia mulai menggunakan uang barang dalam melakukan pertukaran. Contoh uang barang yaitu garam, senjata, dan kulit hewan.
Pada umumnya benda-benda yang digunakan sebagai uang barang oleh masyarakat setempat memiliki sifat-sifat sebagai berikut.
a.       Digemari oleh masyarakat setempat.
b.      Jumlahnya terbatas.
c.       Mempunyai nilai tinggi.
Namun dalam kenyataannya uang barang tersebut masih mengandung kelemahan juga. Kelemahannya sebagai berikut:
a.       Sulit dipindahkan.
b.      Tidak tahan lama.
c.       Sulit disimpan.
d.      Nilainya tidak tetap.
e.       Sulit dibagi tanpa mengurangi nilainya.
f.       Bersifat lokal.
Kesulitan pertukaran dengan menggunakan uang barang tersebut mendorong manusia untuk menetapkan benda yang dapat digunakan sebagai perantara tukar-menukar. Benda yang dianggap cocok sebagai alat tukar menukar adalah logam. Pada masa lalu, logam yang digunakan sebagai uang adalah emas atau perak, karena :
a.       Emas dan perak merupakan barang yang dapat diterima oleh semua anggota masyarakat karena memiliki nilai yang tinggi dan jumlahnya langka.
b.      Jika dipecah nilainya tetap (tidak berkurang).
c.       Tahan lama (tidak mudah rusak).
Akan tetapi, penggunaan emas dan perak juga masih mengandung kelemahan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pertukaran masyarakat. Kelemahannya sebagai berikut:
a.       Jumlahnya sangat terbatas sehingga tidak mudah untuk mencukupi kebutuhan masyarakat akan pertukaran.
b.      Kandungan emas tiap daerah tidak samä sehingga menyebabkan persediaan emas tidak sama.

B.     Pengertian Uang
Uang menurut beberapa ahli dapat di definisikan sebagai berikut:
1)      A.C. Pigou, dalam bukunya The Veil Of Monay, yang dimaksud uang adalah alat tukar.
2)      D.H. Roberson, uang adalah sesuatu yang bisa diterima dalam pembayaran untuk mendapatkan barang – barang.
3)      R.G. Thomas, uang adalah sesuatu yang tersedia dan secara umun  diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang – barang dan jasa – jasa serta kekeyaan berharga lainnya.
Dari definisi uang diatas, dapat  disimpulkan bahwa uang adalah sesuatu  benda yang diterima secara umum sebagaialat perantara untuk mempermudah tukar menukar dalam kehidupan ekonomi masyarakat.

C.    Fungsi Uang
Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi asli dan fungsi turunan
·         Fungsi Asli Uang
a.       Uang sebagai alat tukar umum
Uang berfungsi sebagai alat tukar umum apabila uang dipergunakan untuk membeli atau mendapatkan barang dan atau jasa. Contoh: kamu membeli buku dengan uang (uang ditukar dengan buku).
b.      Uang sebagai satuan hitung
Uang merupakan satuan ukuran yang digunakan untuk menentukan besarnya nilai atau harga suatu barang dan jasa. Dengan adanya uang, kamu mudah menentukan nilai suatu barang. Contoh: harga sebuah kalkulator Rp 150.000,00, harga sebuah buku Rp 20.000,00, dan sebagainya.

·         Fungsi Turunan Uang
a.       Uang sebagai alat pembayaran
Sebagai alat pembayaran, apabila uang digunakan untuk melunasi kewajiban. Contoh: penggunaan uang untuk membayar utang, membayar rekening listrik, membayar pajak, dan membayar uang sekolah.
b.      Uang sebagai alat untuk menabung
Keadaan keuangan seseorang kadang tidak tetap. Suatu hari mempunyai kelebihan uang, dan di waktu yang lain kekurangan uang untuk pembayaran tertentu. Di waktu ada kelebihan uang, kalian dapat menggunakan uang tersebut untuk memenuhi kebutuhan di masa yang akan datang, dan sebelum digunakan dapat kalian tabung terlebih dahulu.
c.       Uang sebagai pemindah kekayaan 
Jika orang tua kalian mempunyai tanah di desa. padahal orang tua kalian tersebut tinggal di kota bekerja, tanah yang didesa dapat dijual untuk membeli tanah dikota untuk tempat tinggal. Dengan begitu, orang tua kalian tidak perlu mengontrak rumah, melainkan tinggal di rumah sendiri. Dalam hal ini, uang berfungsi sebagai pemindah kekayaan bagi orang tua kalian, yaitu memindahkan kekayaan yang berupa tanah.

d.      Uang sebagai pembentuk/ penimbun kekayaan
Uang dapat digunakan untuk membentuk kekayaan. Kalian dapat menabung sedikit demi sedikit untuk persiapan melanjutkan kuliah nanti. Setiap ada kenaikan jumlah tabungan (hal-hal lain dianggap tetap), maka kekayaan kalian tersebut bertambah. Tambahan kekayaan tersebut pada dasarnya merupakan pembentuk/ penimbun kekayaan.
e.       Uang sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi
Uang dapat merangsang seseorang untuk melakukan kegiatan ekonomi. Oleh karena itu, uang berfungsi sebagai alat pendorong kegiatan ekonomi masyarakat. Benarkah demikian? Ya, karena demi uang banyak orang bekerja keras setiap harinya. Sebaliknya, orang lebih mudah melakukan kegiatan ekonomi jika ia mempunyai modal.

D.    Syarat-Syarat Uang
Suatu benda dapat dijadikan sebagai "uang" jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu, syarat tersebut ialah:
a.       Dapat diterima oieh masyarakat umum
Uang yang beredar di Indonesia diterima oleh masyarakat umum karena masyarakat percaya bahwa uang tersebut dapat digunakan sebagai alat tukar dan alat pembayaran.
b.      Mudah disimpan dan nilainya tetap
Uang yang beredar di Indonesia mudah disimpan. Bentuknya kecil sehingga praktis menyimpannya. Kalian dapat menyimpan uang di saku maupun di dompet karena ukuran uang tidak besar. Uang Rp l0.000,00 yang kalian simpan di saku selama seminggu tetap bernilai Rp.l0.000,00.
c.       Mudah dibawa ke mana-mana
Uang kertas dan uang logam mudah dibawa ke mana-mana karena ukurannya kecil dan tidak berat. Namun demikian, jika kalian mempunyai uang logam cukup banyak agak berat untuk membawanya. Kalian dapat menukarkannya dengan uang kertas dengan nilai yang sama.
d.      Mudah dibagi tanpa mengurangi nilai
Jika kalian mempunyai selembar uang kertas ratusan ribu rupiah dan ingin menggunakannya untuk membeli buku seharga Rp20.000,00, kalian tidak mengalami kesulitan. Penjual buku akan memberikan uang pengembalian Rp80.000,00. Dengan demikian, selembar uang ratusan ribu rupiah tersebut dap dibagi tanpa mengurangi nilainya. Sepuluh lembar uang sepuluhan ribu rupiah sama nilainya dengan selembar uang ratusan ribu rupiah.
e.        Jumlahnya terbatas sehingga tetap berharga
Uang kertas dan uang logam dicetak dengan jumlah terbatas untuk menjaga nilainya. Uang tersebut juga dibuat dan bahan khusus dan diberi ciri khusus sehingg sulit untuk dipalsukan.
f.        Ada jaminan
Uang yang beredar di Indonesia dijamin oleh pemerintah. Oleh karena itu, semua orang mau menerima uang sebagai alat pertukaran dan pembayaran yang sah. Uang kertas yang beredar merupakan uang kertas kepercayaan (fiduciary) atau uang tanda (token money). Disebut uang kepercayaan karena nilai bahan untuk membuat uang jauh lebih rendah daripada nilai yang tertera (tertulis) dalam uang. Uang kertas juga merupakan uang tanda, karena masyarakat bersedia menerima uang kertas dengan alasan terdapat tanda sah sebagai uang yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Hampir semua negara di dunia mengeluarkan uang kertas. Penggunaan uang kertas mempunyai berbagai keuntungan dan kerugian. Keuntungan tersebut adalah sebagai berikut:
§  Ongkos bahan dan pembuatan murah.
§  Mudah dibawa.


Adapun kelemahannya yaitu:
§  Terkadang mudah dipalsukan.
§  Tidak tahan lama.
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menuntut adanya álat pembayaran yang lebih mudah dan aman. Sekarang banyak dicipIakan uang giral, yaitu rekening atau tagihan pada suatu bank yang dapat dipergunakan sebagai alat pembayaran. Contohnya cek, giro bilyet, telegraphic transfer, kartu kredit (credit card), dan traveler’s check (cek perjalanan).

E.     Jenis-jenis Uang
Uang yang beredar dalam masyarakat dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
·         Berdasarkan lembaga yang mengeluarkannya :
1)      Uang kartal (kepercayaan) yaitu alat bayar yang sah dan wajib digunakan oleh masyarakat  dalam melakukan transaksi jual beli transaksi sehari-hari. Uang kartal terdiri dari uang kertas dan uang logam. Di Indonesia menurut undang-undang Bank sentral No 13 tahun 1968 pasal 26 ayat 1 Bank Indonesia mempunyain hak tunggal untuk mengeluarkan uang logam dan uang kertas. Hak ini disebut hak oktroi.
Menurut Undang-undang pokok bank Indonesia No.11/1953, terdapat dua jenis uang kartal, yaitu uang negara dan uang Bank.
a.       Uang negara adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah, terbuat dari kertas yang memiliki ciri-ciri:
§  Dikeluarkan oleh pemerintah
§  Dijamin dengan undang-undang
§  Bertuliskan nama negara yang mengeluarkannya
§  Ditandatangani oleh mentri keuangan.
b.      Uang Bank adalah uang yang dikeluarkan oleh Bank sentral berupa uang logam dan uang kertas. Ciri-cirinya sebagai berikut:
§  Dikeluarkan oleh Bank sentral
§  Dijamin dengan emas atau valuta asing yang disimpan di Bank sentral
§  Bertuliskan nama bank sentral negara yang bersangkutan
§  Terdiri dari satuan uang yang nilai nominalnya besar
§  Ditandatangani oleh gubernur bank sentral

2)      Uang giral (simpanan di bank) yaitu dana yang disimpan pada rekening koran di bank-bank umum yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan untuk melakukan pembayaran dengan perantara cek, bilyet giro, atau perintah membayar. Uang giral dikeluarkan oleh bank umum dan merupakan uang yang tidak berwujud karena hanya berupa saldo tagihan di bank.

3)      Uang Quarsi, yaitu uang yang beredar di masyarakat berupa uang-uang yang ditabung baik di rumah maupun di lembaga-lembaga karena bank dan bukan bank kecual giro. Uang quarsi bentuknya berupa uang kartal atau uang giral.

·         Berdasarkan bahan pembuatannya:
1)      Uang logam, yaitu uang yang dibuat dan logam dengan bentuk dan berat  tertentu dengan kadar yang tetap dan dapat dibuat dari emas, perak atau bahan logam lainnya dengan ciri khas untuk menghindari pemalsuan., contohnya uang Rp 25,00; Rp 50,00; Rp l00,00.
Uang logam memiliki tiga macam nlai:
-          Nilai intrinsik, yaitu nilai bahan uang membuat mata uang. Contoh untuk membuat uang kertas Rp50 000,00 diperlukan kertas dan bahan lainnya yang harganya Rp3.000,00.
-          Nilai nominal, yaitu nilai yang tercantum pada mata uang yang bersangkutan. Misalnya seratus rupiah (Rp. 100,00), atau lima ratus rupiah (Rp. 500,00).
-          Nilai tukar (nilai riil), yaitu sejumlah uang yang dapat ditukarkan dengan sejumlah barang. Misalnya Jika uang Rpl.000,00 dapat ditukar dengan satu gelas minuman teh, maka dapat dikatakan bahwa nilai riil uang Rpl.000,00 adalah segelas minuman teh.

2)      Uang kertas, yaitu uang yang dibuat dan kertas dengan gambar dan cap tertentu dan merupakan alat pembayaran yang sah., contohnya uang Rp 500,00; Rp l.000,00; Rp 5.000,00; Rp l0.000,00; Rp 20.000,00; Rp 50.000,00; Rp l00.000,00.

·         Berdasarkan nilainya:
1)      Uang bernilai penuh (Full Bodied money), yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang bemilai penuh terbuat dan logam.

2)      Uang tidak bernilai penuh (Fiducier Money), yaitu uang yang nilai bahannya (nilai intrinsik) lebih rendah daripada nilai nominalnya. Pada umumnya, uang yang tidak bernilai penuh terbuat dan kertas.

Dilihat dan penggunaannya, nilai uang dibedakan menjadi nilai internal uang dan nilai eksternal uang.
1)      Nilai internal uang
Nilai internal uang adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa. Contoh: dengan uang Rp5.000,00 kalian dapat membeli sebuah buku tulis, maka nilai internal uang Rp5.000,00 tersebut adalah sebuah buku tulis.
2)      Nilai eksternal uang
Nilai eksternal uang adalah nilai uang dalam negeri, jika dibandingkan dengan mata uang asing, yang lebih dikenal dengan KURS. Kurs ada dua macam yaitu kurs jual dan kurs beli.
Kurs jual adalah kurs yang berlaku apabila bank menjual valuta asing. Sedangkan kurs beli adalah kurs yang berlaku apabila bank membeli valuta asing. Contoh: kalian dapat menukarkan uang Rp9.000,00 déngan satu dollar Amerika Serikat di bank yang melayani penukaran valuta asing. Dalam hal ini nilai kurs Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (US $1 = Rp9.000,00).

F.     Motif Seseorang Memiliki Uang
1)      Motif taransaksi
Dengan memiliki uang orang dapat dengan mudah mengadakan berbagai transaksi guna memenuhi kebutuhan hidup.
2)      Motif berjaga-jaga
Motif berjaga-jaga adalah kegunaan untuk memenuhi pembayaran –pembayaran diluar rencana.
3)      Motif spekulasi
Motif ini mengarah pada keputusan untuk membuat pilihan dengan harapan mendapatkan barang.

G.    Permintaan Dan Penawaran Uang
1.      Permintaan Uang
Uang sebagai alat tukar secara umum nilainya dinyatakan dalam sebuah barang dan jasa, jadi nilai uantg adalah daya beli uang terhadap barang dan jasa pada umumnya, artinya nilai uang ditetapkan oleh berapa banyak barang dan jasa yang dapat dinilai dengan uang.
Turun naiknya harga barang dalam beberapa tahun mungkin disebabkan oleh harga barang dan mungkin oleh nilai uang.

2.      Penawaran Uang
Penawaran uang adalah jumlah semua uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Uang yang beredar dibedakan dengan pengertian sempit dan pengertian luas.
·         Uang beredar dalam pengertian sempit (M1) adalah kewajiban sistem moneter yang terdiri dari uang kertasdan uang giral.
·         Uang beredar dalam arti luas (M2) adalah kewajiban sistem moneter yang terdiri dari M1 dan uang quasi.
·         Uang giral terdiri dari rekening giro, kiriman uang, simpanan berjangka dan tabungan dalam rupiah yang sudah jatuh tempo yang selanjutnya merupakan simpanan penduduk pada rupiah pada moneter.
·         Uang quasi terdiri pada simpanan berjangka dan tabungan penduduk pada bank umum, baik dalam rupiah maupun dalam valuta asing.

3.      Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Dan Penawaran Uang
a.       Faktor – faktor yang mempengaruhi permintaan uang
adalah sebagai berikut:
§  Besar kecilnya pembelanjaan negara yang berkaitan dengan pendapatan nasional.
§  Cepat atau lambatnya laju peredaran uang.
§  Motif-motif masyarakat memiliki uang.
b.      Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang
adalah sebagai berikut:
§  Tinggi rendahnya tingkat bunga Bank. Makin tinggi tingkat bunga bank makin sedikit jumlah uang yang beredar.
§  Tingkat pendapatan masyarakat.
§  Semakin tinggi tingkat pendapatan masyarakat semakin banyak uang yang beredar sebab semakin sering terjadinya transaksi.
§  Jumlah penduduk.
§  Semakin banyak penduduk semakin banyak dan cepat uang yang beredar.
§  Keadaan letak geografis.
§  Perkotaan lebih banyak uang yang beredar daripada di pedesaan.
§  Setruktr ekonomi masyarakat.
§  Struktur ekonomi masyarakat agraris berbeda dengan setruktur negara industri. Negara industri lebih banyak dan cepat jumlah uang yang beredar.
§  Penguasaan IPTEK penduduk.
§  Penerapan iptek yang lebih tinggi di suatu negara lebih banyak dan cepat uang yang beredar.
§  Globalisasi Ekonomi.
§  Dalam dunia usaha yang semakin global maka uang yang beredar akan lebih cepat.

H.    Teori Nilai Uang
Teori nilai uang membahas masalah-masalah keuangan yang berkaitan dengan nilai uang. Nilai uang menjadi perhatian para ekonom, karena tinggi atau rendahnya nilai uang sangat berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi. Hal ini terbukti dengan banyaknya teori uang yang disampaikan oleh beberapa ahli. Teori uang terdiri atas dua teori, yaitu teori uang statis dan teori uang dinamis.
1.      Teori Uang Statis
Teori Uang Statis atau disebut juga "teori kualitatif statis" bertujuan untuk menjawab pertanyaan: apakah sebenarnya uang? Dan mengapa uang itu ada harganya? Mengapa uang itu sampai beredar? Teori ini disebut statis karena tidak mempersoalkan perubahan nilai yang diakibatkan oleh perkembangan ekonomi.


Yang termasuk teori uang statis adalah:
·         Teori Metalisme (Intrinsik) oleh KMAPP
Uang bersifat seperti barang, nilainya tidak dibuat-buat, melainkan sama dengan nilai logam yang dijadikan uang itu. Contoh: uang emas dan uang perak.
·         Teori Konvensi (Perjanjian)
Teori ini menyatakan bahwa uang dibentuk atas dasar pemufakatan masyarakat untuk mempermudah pertukaran.
·         Teori Nominalisme
Uang diterima berdasarkan nilai daya belinya.
·         Teori Negara
Asal mula uang karena negara, apabila negara menetapkan apa yang menjadi alat tukar dan alat bayar maka timbullah uang. Jadi uang bernilai karena adanya kepastian dari negara berupa undang-undang pembayaran yang disahkan.

2.      Teori uang dinamis
Teori ini mempersoalkan sebab terjadinya perubahan dalam nilai uang. Teori dinamis antara lain:
·         Teori Kuantitas dari David Ricardo
Teori ini menyatakan bahwa kuat atau lemahnya nilai uang sangat tergantung pada jumlah uang yang beredar. Apabila jumlah uang berubah menjadi dua kali lipat, maka nilai uang akan menurun menjadi setengah dari semula, dan juga sebaliknya.
·         Teori Kuantitas dari Irving Fisher
Teori yang telah dikemukakan David Ricardo disempurnakan lagi oleh Irving Fisher dengan memasukan unsur kecepatan peredaran uang, barang dan jasa sebagai faktor yang memengaruhi nilai uang.
·         Teori Persediaan Kas
Teori ini dilihat dari jumlah uang yang tidak dibelikan barang-barang.

·         Teori Ongkos Produksi
Teori ini menyatakan nilai uang dalam peredaran yang berasal dari logam dan uang itu dapat dipandang sebagai barang.

Sumber :
3.      http://www.Uang.WikipediabahasaIndonesia, ensiklopedia bebashtml

Tidak ada komentar:

Posting Komentar