Pengaruh
Aktivitas Organisasi Terhadap Kecerdasan Emosional Mahasiswa Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta
BAB I
A.
LATAR
BELAKANG
Untuk menjadi mahasiswa sebagai
calon tenaga pendidik yang berkualitas, selain berprestasi dalam bidang
akademik maupun non akademik, perlu didukung pula memiliki lima kemampuan dasar
yaitu Intelegent Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual
Quotient (SQ), Information and Technology (IT) dan English
Skill.
Organisasi berperan penting dalam
pengembangan softskill mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa secara aktif
dalam organisasi mampu meningkatkan kemampuan softskill. Kemampuan softskill
tersebut dibuktikan melalui peningkatan kecerdasan emosional (Emotional Quetient/
EQ). Aktifitas mahasiswa dalam berorganisasi selain berpengaruh terhadap
perkembangan Intelegent Quotient (IQ), juga mempengaruhi tingkat
keceradasan secara emosional. Pengembangan EQ mahasiswa dapat dilakukan melalui
berbagai kegiatan intra maupun ekstra kampus. Sebagai contoh, keterlibatan dan
keaktifan mahasiswa dalam organisasi intra kampus dapat mengasah dan memotivasi
kemampuan bersosialisasi, baik antar pelaku pendidikan maupun lingkungan
sekitar dan kemudian dapat meningkatkan tingkat kecerdasan secara emosional.
EQ sangat mempengaruhi kualitas
kerja seseorang. EQ memiliki dampak positif pada kualitas kepemimpinan seseorang
dalam organisasi, pendidikan leadership, manajemen dan masyarakat. EQ juga
dibutuhkan dalam job performance, interpersonal relationship, dan
problem solving.
Mahasiswa khususnya dari Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang notabandnya sebagai calon guru
memiliki peranan penting dalam pola asuh peserta didik. Pola asuh peserta didik
yang baik akan meningkatkan kecerdasan peserta didik tersebut. Ada keterkaitan
antara tingkat EQ seorang anak dengan pengalaman organisasi dan pendidikan
orang tua (guru) mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar