Selasa, 12 April 2016

LATAR BELAKANG MASALAH



Pengaruh Aktivitas Organisasi Terhadap Kecerdasan Emosional Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta

BAB I
A.    LATAR BELAKANG
Untuk menjadi mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik yang berkualitas, selain berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik, perlu didukung pula memiliki lima kemampuan dasar yaitu Intelegent Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ), Information and Technology (IT) dan English Skill.
Organisasi berperan penting dalam pengembangan softskill mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam organisasi mampu meningkatkan kemampuan softskill. Kemampuan softskill tersebut dibuktikan melalui peningkatan kecerdasan emosional (Emotional Quetient/ EQ). Aktifitas mahasiswa dalam berorganisasi selain berpengaruh terhadap perkembangan Intelegent Quotient (IQ), juga mempengaruhi tingkat keceradasan secara emosional. Pengembangan EQ mahasiswa dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan intra maupun ekstra kampus. Sebagai contoh, keterlibatan dan keaktifan mahasiswa dalam organisasi intra kampus dapat mengasah dan memotivasi kemampuan bersosialisasi, baik antar pelaku pendidikan maupun lingkungan sekitar dan kemudian dapat meningkatkan tingkat kecerdasan secara emosional.
EQ sangat mempengaruhi kualitas kerja seseorang. EQ memiliki dampak positif pada kualitas kepemimpinan seseorang dalam organisasi, pendidikan leadership, manajemen dan masyarakat. EQ juga dibutuhkan dalam job performance, interpersonal relationship, dan problem solving.
Mahasiswa khususnya dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang notabandnya sebagai calon guru memiliki peranan penting dalam pola asuh peserta didik. Pola asuh peserta didik yang baik akan meningkatkan kecerdasan peserta didik tersebut. Ada keterkaitan antara tingkat EQ seorang anak dengan pengalaman organisasi dan pendidikan orang tua (guru) mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar