A.
TAJDID/
PEMBAHARUAN DI DUNIA ISLAM
1.
Pengertian TAJDID
Jawab:
TAJDID menurut
bahasa adalah Pembaharuan (proses memperbaharui sesuatu yang dipandang
rusak/ usang). Menurut istilah berarti menghidupkan ajaran Qur’an dan
As-Sunnah yang telah banyak ditinggalkan umatnya, dan memurnikan pemahaman
dan pengamalan agama Islam dari hal-hal yang tidak berasal dari agama Islam.
2.
Tujuan TAJDID (dalam Muhammadiyah)
Jawab:
Tajdid
bertujuan untuk memfungsikan Islam sebagai Hudan, Furqon, dan Rohmatan
Lil’alamin, termasuk mendasari dan membimbing perkembangan kehidupan masyarakat,
ilmu pengetahuan, dan teknologi. Artinya berapapun Muhammadiyah
mengadopsi berbagai model pembaharuan dalam aspek pengembangan SDM, manajemen
organsiasi, strategi dakwah dan kebudayaannya, tetapi Muhammadiyah selalu
menunjukkan konsistensinya untuk kembali kepada spirit Al-Qur’an dan As-Sunnah.
3.
Periode Pembaharuan Islam
Jawab:
1)
Ibnu
Taimiyah (1263-1328)
2)
Muhammad
Ibnu Abdul Wahhab (1730-1791)
3)
Jamaluddin
A-lAfghani (1838/1839-1897)
4)
Muhammad
Abduh (1848-1905)
5)
Muhammad
Rasyid Ridha
4.
Perbandingan Pandangan Tokoh Klasik dan Modern tentang TAJDID/
Pembaharuan Islam
v Ibnu Taimiyah (klasik)
Corak pemikiran:
a.
Empiris
dan rasionalis. Empiris artinya ”ia mengakui bahwa kebenaran itu
hanya ada dalam kenyataan, bukan dalam pemikiran”. Dan Rasionalis
artinya “ia tidak mempertentangkan antara akal dan naql (Al-Qur’an dan
Hadis) yang shahih”.
b.
Menolak
logika sebagai metode berfikir deduktif
yang tidak dapat digunakan untuk mengkaji materi keislaman secara hakiki.
c.
Materi
keislaman hakiki hanya dapat diketahui
melalui eksperimen dan pengamatan langsung.
d.
Upaya
Pembaharuan:
1)
Sebagian
besar aktifitasnya diarahkan untuk memurnikan paham tauhid.
2)
Menggalakkan
umat Islam agar semangat kembali dalam menggali ajaran-ajaran Al-Qur’an
dan Hadis.
3)
Perlunya
Ijtihad dan menentang Taqlid.
4)
Dalam
berijtihad, tidak terikat pada madzhab atau imam.
5)
Dalam
bidang Hukum Islam, diterapkan metode
berdasarkan hikmah, dan bukan pada ‘illat.
B.
TAHAPAN
dan PROSES BERDIRINYA MUHAMMADIYAH
1.
Bagaimana Proses Berdirinya Muhammadiyah?
Jawab: ada lima
langkah oleh KH Ahmad Dahlan
a.
Berdiskusi dengan guru-guru Kwekschool (Budihardjo dan R.
Dwijosewojo).
b.
Berdiskusi
dengan orang-orang dekat untuk mencari nama yang tepat bagi organisasi
yang akan didirikan.
c.
Mengajukan
permohonan kepada Hooddbestuur Budi Utomo agar mengusulkan kepada
pemerintah Hindia-Belanda untuk berdirinya Muhammadiyah.
d.
Mengadakan
rapat-rapat persiapan peresmian/ proklamasi berdirinya Muhammadiyah.
e.
Memproklamirkan berdirinya Muhammadiyah (dihadiri oleh masyarakat umum, Sri Sultan
HB VII serta pejabat lainnya yang diundang).
2.
Bagaimana Bunyi Tujuan Muhammadiyah?
Jawab:
“Menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.”
(mengembalikan rumusan terdahulu agar sesuai dengan jiwa dan gerakMuhammadiyah
yang sebenarnya yakni bersumber pada Al-Qur’an dan Hadis).
3.
Berapa kali mengalami perubahan?
Jawab: 7
(Tujuh) kali perubahan.
a.
Permulaan
berdirinya Muhammadiyah
-
Menyebarkan
pengajaran agama Islam kepada penduduk pribumi.
-
Memajukan
agama Islam kepada anggota.
b.
Setelah
Muhammadiyah meluas ke berbagai daerah diluar Yogjakarta
-
Memajukan
dan menggembirakan pengajaran dan pelajaran agama Islam di Hindia Belanda.
-
Memajukan
dan menggembirakan hidup sepanjang kemauan agama Islam kepada sekutu.
c.
Masa
pendudukan Jepang
-
Menyiarkan
agama Islam.
-
Melakukan
pekerjaan kebaikan umum.
-
Memajukan
pengetahuan serta budi pekerti kepada anggota.
d.
Setelah
Muktamar Muhammadiyah ke-31 di Yogjakarta (1950)
-
“Menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat Islam
yang sebenar-benarnya.”
e.
Muktamar
Muhammadiyah ke-34 di Yogjakarta (1959)
-
“Menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.”
f.
Muktamar
Muhammadiyah ke-41 di Surakarta (1985)
-
“Menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat utama, adil, dan
makmur yang diridhoi Allah SWT.”
g.
Muktamar
Muhammadiyah ke-34 di Jakarta (2000)
-
“Menegakkan
dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.”
C.
IDENTITAS
MUHAMMADIYAH
1.
Jelaskan Identitas Muhammadiyah! Ayat Al-Qur’an!
Jawab:
a.
Muhammadiyah
sebagai Gerakan Islam
ð Semua kegiatan yang dilakukan
berdasarkan ajaran Islam yang telah diyakini kebenarannya.
b.
Muhammadiyah
sebagai Gerakan Dakwah
ð Seruan dan ajakan (kewajiban) kepada seluruh umat manusia yang sasarannya
individu/ perorangan (bagi yang telah beragama Islam bersifat pemurnian
dan yang belum beragama Islam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk agama
Islam) dan masyarakat (bersifat perbaikan hidup, bimbingan, serta
peringatan agar senantiasa amar ma’ruf nahi munkar) untuk memahami dan
mengamalkan ajaran Islam.
c.
Muhammadiyah
sebagai Gerakan Tajdid
ð Selalu mengadakan
pembaharuan-pembaharuan baik dalam bidang agama (purifikasi) maupun bidang mu’amalah
dunyawiyah.
D.
TBC
(Tahayul, Bid’ah, dan Churofat)
1.
Jelaskan istilah TBC dan berilah contohnya!
Jawab:
a.
Tahayul
adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang
kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada
sumber Islam, baik al-Qur’an maupun al-hadis. Takhayul merupakan bagian dari
khurâfat. Seperti kisah seribu satu malam, Nyai Roro Kidul dan cerita-cerita
khurafat lainnya
b.
Bid’ah
adalah
-
Selamatan
dengan kenduri dan tahlil yang menggunakan lafal Islam. Contoh dzikir-dzikir sufi, perayaan Isra’ Mi’raj,
ucapan-ucapan orang Jahmiyah, Mu’tazilah, dan Rafidhah.
c.
Churofat
adalah kepercayaan tanpa pedoman yang sah dari Al-Qur’an dan As-Sunnah, hanya
ikut-ikutan orang tua atau nenek moyang. Misalnya:
-
Mohon
kepada yang mbaurekso
-
Penghormatan
kuburan orang-orang suci
Tidak ada komentar:
Posting Komentar