A.
KEGIATAN
LAYANAN
1. Layanan
Orientasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang
memungkinkan peserta didik memahami lingkungan (seperti lingkungan sekolah)
baru dimasuki peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperanya
peserta didik dilingkungan yang baru itu.
Pelayanan
orientasi biasanyadilaksanakan pada awal program pelajaran baru yang mencakup
organisasi sekolah, staf dan guru, kurikulum, program BK, Program
ekstrakulikuler, fasilitas atau sarana pra sarana dan tata tertib sekolah.
Beberapa hal
yang perlu diperhatikan dalam pemberian layanan orientasi adalah:
a. Program
orientasi yang efektif mempercepat proses adapatasi, dan memberikan kemudahan
untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
b. Murid-murid
yang mengalami masalah penyesuaian ternyata kurang berhasil disekolah.
c. Anak-anak
dari lelas sosial ekonomi yang rendah memerlukan waktu yang lebih lama untuk
menyesuaikan diri, dari pada anaak-anak dari kelas sosial ekonomi yang lebih
tinggi.
Ada baiknya
layanan orientasi juga diberkan kepada orang tua siswa juga,hal ini dikarenakan
pemahaman orang tua terhadap berbagai materi orientasi akan membantu mereka
dalam memberikan kemudahan dan pelayanan kepada anak-anaknya untuk dapat
mengikuti pendidikan di sekolah dengan sebain-baiknya.
2. Layanan
Informasi
Yaitu
layanan yang memungkinkan peserta didik menerima dan memahami berbagai
informasi (seperti informasi pendidikan, jabatan dll) yang dapat dipergunakan
sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan untuk kepentingan peserta
didik.
Menurut
Prayitno & Erman Amti (2004:260-261)ada tiga alasan utama mengapa layanan
informasi perlu diselenggarakan.
a. Membekali
individu dengan berbagai macam pengetahuan tentang lingkungan yang diperlukan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi berkenaan dengan lingkungan sekitar,
pendidikan, jabatan, maupun sosial budaya.
b. Memungkinkan
individu dapat menentukan arah hidupnya “kemana dia ingin pergi”. Syarat
dasar untuk dapat menentukan arah hidup adalah apabila ia mengetahui apa
(informasi) yang harus dilakukan serta bagaimana bertindak secara kreatif dan
dinamis berdasarkan atas informasi-informasi yang ada itu.
c. Setiap
individu adalah unik.
Menurut Prayitno
&Erman Amti (2004:261-268) pada dasarnya jenis dan jumlah informasi tidak
terbatas.
1) Informasi
pendidikan
Dalam bidang pendidikan banyak
individu yang berstatus siswa atau calon siswa yang dihadapkan pada kemungkinan
timbulnya masalah atau kesulitan. Diantara masalah atau kesulitan tersebut
berhubungan dengan (a) pemilihan program studi, (b) pemilihan sekolah fakultas
dan jurusannya, (c) penyesuaian diri dengan program studi, (d) penyesuaian diri
dengan suasana belajar, dan (e) putus sekolah. Mereka membutuhkan adanya
keterangan atau informasi untuk dapat membuat pilihan dan keputusan yang
bijaksana.
2) Informasi
jabatan
Saat-saat transisi dari dunia
pendidikan kedunia kerja sering merupakan masa yang sangat sulit bagi banyak
orang muda. Kesulitan itu terletak tidak saja dalam mendapatkan jenis pekerjaan
yang cocok, tetapi juga dalam penyesuaian diri dengan suasana kerja yang baru
dimasuki dan pengembangan diri selanjutnya.
3) Informasi
sosial budaya
Hal ini dapat dilakukan melalui
penyajian informasi sosial budaya yang meliputi, macam-macam suku bangsa, adat
istiadat, agama dan kepercayaan, bahasa, potensi-potensi daerah dan kekhususan
masyarakat atau daerah tertentu.
Metode
Layanan Informasi
Menurut Prayitno
&Erman Amti (2004:269-271) Pemberian informasi kepada siswa dapat dilakukan
dengan berbagai cara sebagai berikut:
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Karya
Wisata
d. Buku
panduan
e. Konferensi
karier
3. Layanan
Penempatan/ Penyaluran
Yaitu
layanan yang memungkinkan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran
yang tepat (di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program
latihan, magang, dan kegiatan ekstra kurikuler) sesuai dengan potensi, bakat
dan minat serta kondisi pribadinya.
Jenis-jenis layanan penempatan dan penyaluran
1) Penempatan
dan Penyaluran Siswa di Sekolah
Penempatan
dan penyaluran siswa di sekolah sangatlah diperlukan
karena hal ini dapat memberikan penyesuaian dan pemeliharaan terhadap
kondisi diri siswa. Adapun jenis-jenis dari layanan penempatan dan penyaluran siswa di sekolah tersebut yaitu:
karena hal ini dapat memberikan penyesuaian dan pemeliharaan terhadap
kondisi diri siswa. Adapun jenis-jenis dari layanan penempatan dan penyaluran siswa di sekolah tersebut yaitu:
a.
Layanan penempatan di dalam kelas
b.
Penempatan dan penyaluran ke dalam
kelompok belajar.
c.
Penempatan dan penyaluran kedalam
kegiatan ekstra kurikuler
d.
Penempatan dan penyaluran ke
jurusan/program studi
2) Penempatan
dan penyaluran lulusan
Setelah
menjalani pembelajaran selama 12 tahun, seorang siswa pasti mempunyai cita-cita
untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi atau bahkan ingin
langsung bekerja. Oleh karena itu, layanan penempatan dan penyaluran ini
diorientasikan pada pendidikan lanjutan dan pekerjaan/jabatan.
a.
Penempatan dan penyaluran ke dalam
pendidikan lanjutan
b.
Penempatan dan penyaluran ke dalam
pekerjaan/ jabatan
4. Layanan
Pembelajaran
Yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik mengembangkan
diri berkenaan dengan sikap, kebiasaan belajar yang baik, materi belajar yang
cocok dengan kecepatan dan kesulitan belajarnya serta berbagai aspek tujuan dan
kegiatan belajar lainya.
Metode dan teknik
a.
Penguasaan konten Seorang
konselor menguasai konten dengan berbagai aspeknya yang akan menjadi isi
layanan. Hal yang paling penting adalah daya inprovisasi konselor dalam
membangun konten yang dinamis dan kaya.
b.
Teknik
·
Penyajian, konselor menyajikan pokok
konten setelah para peserta disiapkan sebagaimana mestinya.
·
Tanya jawab dan diskusi, konseor
mendorongpartisipasi aktif dan langsung peserta didik.
·
Kegiatan lanjutan, sesuai dengan
penekanan aspek tertentu dari konten dilakukan berbagai kegiatan
lanjutan berupa :
-
Diskusi kelompok
-
Penugasan dan latihan terbatas
-
Survey
lapangan, studi keputusan
-
Percobaan
-
Latihan tindakan
c.
Media
pembelajaran
Menggunakan berbagai alat peraga (alat peraga
langsung, contoh, replica, dan miniature), media tulis dan grafis, peralatan
dan program elektronik (radio dan rekaman, OHP, computer, LCD), penggunaan
media ini akan meningkatkan aplikasi high-tech.
d.
Waktu dan
tempat
Layanan PKO dapat dilaksanakan kapan saja dan dimana
saja sesuai dengan kesepakatan konselor dengan peserta layanan, makin besar
paket konten semakin banyak waktu yang diperlukan.
e.
Penilaian
Secara umum penilaian terhadap hasil layanan PKO
diorientasikan yang akan diperolehnya UCA (Understanding – pemahaman, Confort –
perasaan lega, dan Action – rencana kegiatan pasca layanan). Secara khusus,
penialaian layanan PKO ditekankan kepada penguasaan peserta atau klien atas
aspek-aspek konten yang dipelajari. Penilaian hasil layanan diselenggarakan
dalam tiga tahap :
·
Penilaian segera (laiseg), penilaian
yang diadakan segera menjelang diakhirinya setiap layanan kegiatan
·
Penilaian jangka pendek (laijapen),
penilaian yang diadakan beberapa waktu (satu minggu sampai satu bulan) setelah
layanan kegiatan.
·
Penilaian jangka panjang (laijapan),
penilaian yang dilakukan setelah satu bulan atau lebih pasca layanan. Laijapen
dan laijapan dapat mencakup penilaian terhadap konten untuk sejumlah sesi
layanan PKO, khususnya untuk rangkaian konten-konten yang berkelanjutan. Format
dan penilaian dapat tertulis maupun lisan.
f.
Keterkaitan
Diantara berbagai layanan konseling, layanan PKO dapat
berdiri sendiri. Selain itu layanan PKO dapat menjadi isi layanan-layanan
konseling lainnya. Dengan demikian, upaya penguasaan konten tertentu dapat di
integrasikan ke dalam layanan orientasi, informasi, penempatan, dan penyaluran,
konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok, konsultasi dan
mediasi. Bentuk keterkaitannya dapt berupa integrasi, dan juga tindak lanjut.
Dalam menangani seseorang atau sejumlah klien, konselor perlu mencermati
kebutuhan klien dalam penanganan masalahnya.
5. Layanan
Konseling Perorangan
Yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didikmendapatkan
layanan langsung tatap mukadengan guru BK dalam rangka pembahasan dan
pengentasan permasalahan pribadi yang di deritanya.
6. Layanan
Bimbingan Kelompok
Yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik secara
bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari nara
sumber tertentu
7. Layanan
Konseling Kelompok
Yaitu
layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan peserta didik memperoleh
kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialaminya
melalui dinamika kelompok, masalah yang dibahas adalah masalah-masalah pribadi
yang dialami oleh masing-masing anggota kelompok.
Materi
layanan konseling kelompok dapat mencakup hal-hal sebagai berikut (Prayitno
dalam Vitalis, 2008:64):
a.
Pemahaman dan pengembangan sikap,
kebiasaan, bakat, minat, dan penyalurannya
- Pemahaman kelemahan diri dan
penanggulangannya, pengenalan kekuatan diri dan perkembangannya
- Perencanaan dan aktualisasi
diri
- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi, menerima atau menyampaikan gagasan, ide, opini, perilaku,
dan hubungan sosial
- Mengembangkan hubungan dengan
peer group, baik di sekolah maupun di luar sekolah
- Mengembangkan sikap dan
kebiasaan belajar, disiplin belajar, dan berlatih, serta melatih
teknik-teknik penguasaan materi pelajaran
- Pemahaman kondisi fisik,
sosial, dan budaya dalam kaitannya dengan orientasi belajar di Perguruan
Tinggi
- Mengembangkan kecenderungan
karier yang menjadi pilihannya
- Orientasi dan informasi karier,
dunia kerja, dan prospek masa depan
- Pemantapan dalam mengambil
keputusan dalam rangka perwujudan diri.
Teknik Layanan Konseling Kelompok
Terdapat dua teknik layanan konseling kelompok antara lain (Tohirin,
2007:182):
1.
Teknik
Umum (pengembangan dinamika kelompok)
Secara umum,
teknik-teknik yang digunakan dalam penyelenggaraan layanan konseling kelompok
mengacu kepada berkembangnya dinamika kelompok yang diikuti oleh seluruh
anggota kelompok untuk mencapai tujuan layanan. Adapun teknik-teknik tersebut
secara garis besar meliputi antara lain :
a. Komunikasi
multi arah secara efektif dinamis dan terbuka
b.
Pemberian rangsangan untuk
menimbulkan inisiatif dalam pembahasan, diskusi, analisis, dan pengembangan
argumentasi
c.
Dorongan minimal untuk memantapkan
respon aktivitas anggota kelompok
d.
Penjelasan, pendalaman, dan
pemberian contoh untuk lebih memantapkan analisis, argumentasi, dan pembahasan
e.
Pelatihan untuk membentuk pola
tingkah laku baru yang dikehendak
2.
Teknik
Permainan Kelompok
Dalam
layanan konseling kelompok dapat diterapkan teknik permainan baik sebagai
sebagai selingan maupun sebagai wahana (media) yang memuat materi pembinaan
tertentu. Permainan kelompok yang efektif harus memenuhi cirri-ciri sebagai
berikut :
a.
Sederhana
b. Menggembirakan
c. Menimbulkan
suasana rileks dan tidak melelahkan
d. Meningkatkan
keakraban
e. Diikuti oleh
semua anggota kelompok
B.
KEGIATAN
PENDUKUNG
1.
Aplikasi
Instrumentasi
Yaitu kegiatan pendukung untuk mengumpulkan
data dan keterangan tentang diri peserta didik (konseli), lingkungan maupun
lingkungan yang lebih luas.
2.
Penyelenggaraan
Himpunan Data
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling untuk menghimpun seluruh data dan keterangan yang relevan dengan
keperluan pengembangan peserta didik (konseli).
3.
Konferensi Kasus
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling untuk membahas permasalahan yang dialami oleh peserta didik
(konseli) dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak.
4.
Kunjungan Rumah
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan
dan konseling untuk memperoleh data, keterangan, kemudahan bagi terentaskanya
permasalahan yang dialami peserta didik (konseli) melalui kunjungan rumahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar