Kamis, 12 Mei 2016

CONTOH PENELITIAN

Prestasi Belajar Mahasiswa dalam Dimensi Aktivitas Organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Motivasi Belajar

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Tujuan pendidikan nasional menurut UU nomor 20 tahun 2003 bab II pasal 3 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Himpunan Mahasiswa adalah organisasi mahasiswa di tingkat jurusan atau program studi di suatu perguruan tinggi. Keberadaan himpunan mahasiswa haruslah berdasarkan prinsip dari, oleh dan untuk mahasiswa. Himpunan mahasiswa jurusan atau program studi merupakan media bagi anggotanya untuk mengembangkan pola pikir dan kepribadian yang berkaitan dengan disiplin ilmunya agar siap terjun ke masyarakat. (Sumber Wikipedia).
Pada hakikatnya belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan diperoleh keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.
Menurut Irwanto (1997:105) belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu.
Prestasi belajar menurut Yaspir Gandhi Wirawan dalam Murjono (1996 :178) adalah “hasil yang dicapai seorang siswa dalam usaha belajarnya sebagaimana dicantumkan di dalam nilai rapornya. Melalui prestasi belajar seorang siswa dapat mengetahui kemajuan-kemajuan yang telah dicapainya dalam belajar.”
Untuk menjadi mahasiswa sebagai calon tenaga pendidik yang berkualitas, selain berprestasi dalam bidang akademik maupun non akademik, perlu didukung pula memiliki lima kemampuan dasar menurut Helmi dalam bukunya yang berjudul “Model Mahasiswa yang Berdaya Saing” yaitu Intelegent Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), Spiritual Quotient (SQ), Information and Technology (IT) dan English Skill.
Organisasi berperan penting dalam pengembangan softskill mahasiswa. Keterlibatan mahasiswa secara aktif dalam organisasi mampu meningkatkan kemampuan softskill. Kemampuan softskill tersebut dibuktikan melalui peningkatan kecerdasan emosional (Emotional Quetient/ EQ). Aktifitas mahasiswa dalam berorganisasi selain berpengaruh terhadap perkembangan Intelegent Quotient (IQ), juga mempengaruhi tingkat keceradasan secara emosional. Pengembangan EQ mahasiswa dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan intra maupun ekstra kampus. Sebagai contoh, keterlibatan dan keaktifan mahasiswa dalam organisasi intra kampus dapat mengasah dan memotivasi kemampuan bersosialisasi, baik antar pelaku pendidikan maupun lingkungan sekitar dan kemudian dapat meningkatkan tingkat kecerdasan secara emosional.
IQ bukanlah satu-satunya faktor penentu keberhasilan prestasi belajar seseorang. Ada faktor-faktor lain yang turut andil mempengaruhi perkembangan prestasi belajar. Sehubungan dengan hal tersebut diperoleh kesimpulan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain sebagai berikut: 1) pengaruh pendidikan dan pembelajaran unggul; 2) perkembangan dan pengukuran otak; dan 3) kecerdasan (intelegensi) emosional (http://ditptksd.go.id, 2008).
Sementara itu, Sunarto (2009) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dan mengklasifikasikannya menjadi dua bagian, yaitu: 1) faktor-faktor intern; dan 2) faktor-faktor ekstern.
Faktor-faktor intern, yakni faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya. Di antara faktor-faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang adalah antara lain: 1) kecerdasan/intelegensi; 2) bakat; 3) minat; 4) motivasi. Adapun faktor-faktor ekstern, yaitu faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut. Yang termasuk faktor-faktor ini adalah antara lain: 1) keadaan lingkungan keluarga; 2) keadaan lingkungan sekolah; dan 3) keadaan lingkungan masyarakat (Sunarto, 2009).
Aktivis menurut KBBI adalah orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yg bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dl organisasinya; dalam dunia politik dan pemerintahan artinya seseorang yg menggerakkan (demonstrasi dsb). Sedangkan aktivitas organisasi ialah serangkaian kegiatan dimana orang-orang yang terlibat didalamnya memiliki tempat dan tujuan yang ingin dicapai bersama demi kepentingan bersama pula.
Mahasiswa yang aktif berorganisasi secara konsisten semata-mata memiliki pemahaman bahwa organisasi kemahasiswaan merupakan sebuah sarana yang efektif  dalam meng-kader dirinya sendiri untuk ke depan, dimana yang diharapkan ialah dengan aktif berorganisasi khususnya pada organisasi Himpunan Mahasiswa program Studi Pendidikan Akuntansi, output mahasiswa dapat memiliki prestasi belajar yang tisak hanya mengunggulkan IQ saja, namun kecerdasan emosional yang baik agar dapat terimplementasi di dunia kemasyarakatan.
Sering kali digambarkan bahwa mahasiswa yang aktif berorganisasi tetapi memperoleh Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rendah, namun yang tidak aktif berorganisasi dapat mencapai nilai yang cumlaude, hal itu tidak bisa diputuskan sepihak, karena banyak juga aktivis yang mendapat nilai IPK cumlaude. Menurut Ulyatu Diniawati (2010), hal itu kembali kepada masing-masing individu. Yang rugi adalah bukan aktivis yang memperoleh IPK rendah, tetapi mahasiswa yang bukan aktivis yang memperoleh IPK rendah.
Bertolak dari paparan di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan tesebut dalam sudul penelitian ”Prestasi Belajar Mahasiswa dalam Dimensi Aktivitas Organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi dan Motivasi Belajar”.
B.     Identifikasi Masalah
Relevan dengan latar belakang sebelumnya, maka masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut:
1.       Kajian-kajian teoritis memperlihatkan bahwa dalam prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu keaktifan berorganisasi dan motivasi belajar mahasiswa.
2.       Faktor keaktifan organisasi dan motivasi belajar terpilih sebagai faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, karena memiliki beberapa masalah urgen sebagai berikut:
a.       Persentase keaktifan mahasiswa dalam berorganisasi di Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi sangat sedikit, kecerdasan emosional sangat menunjang prestasi belajar.
b.      Motivasi belajar yang kurang optimal
c.       Perlunya keseimbangan antara kecerdasan IQ dan EQ agar tercapai prestasi belajar.

C.    Batasan dan Rumusan Masalah
Seperti terlihat dalam identifikasi masalah banyak kemungkinan hubungan yang dapat dipilih sebagai kajian penelitian. Namun tidak semua hubungan dikaji, tetapi hanya keaktifan organisasi dan motivasi belajar mahasiswa yang terpilih menjadi faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Untuk memperjelas hal  tersebut, variabel-variabel dan hubungan-hubungan dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
1.      Pengaruh aktivitas organisasi secara parsial (mandiri) terhadap prestasi belajar.
2.      Pengaruh motivasi belajar secara parsial (mandiri) terhadap prestasi belajar secara parsial.
3.      Pengaruh aktivitas organisasi dan motivasi belajar secara simultan (bersama) terhadap prestasi belajar.

Sesuai dengan hubungan yang telah dibatasi tersebut, maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:
1.      Apakah aktivitas organisasi berpengaruh terhadap prestasi belajar?
2.      Apakah motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar?
3.      Apakah aktivitas organisasi dan motivasi belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar?

D.    Tugas dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah di atas, yakni:
1.       Menguji pengaruh aktivitas organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi terhadap prestasi belajar.
2.       Menguji pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
3.       Menguji pengaruh aktivitas organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk hal-hal sebagai berikut:
1.      Membuktikan wacana teoritis dalam ilmu perilaku organisasi dan manajemen sumber daya manusia.
2.      Referensi bagi peneliti berikutnya dalam mengkaji masalah yang sama di masa mendatang.




BAB II
LANDASAN TEORI

A.    Landasan Teori
1.      Prestasi belajar
Prestasi belajar berasal dari kata “Prestasi” dan “Belajar”. Menurut Sugono (2008), Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai dari yang telah dilakukan dan dikerjakan. Sedangkan pengertian dari belajar menurut Syah (2010) adalah tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
Prestasi belajar menurut Gunarso (1993: 77), Winkel (1996:226), Harjati ( 2008: 43 ), Hetika ( 2008: 23 ), Asmara. 2009 : 11 ) adalah bukti keberhasilan seseorang setelah melakukan usaha-usaha belajar yang lazimnya ditunjukkan dalam tes angka nilai untuk menunjukkan pencapaian dalam hasil kerja yang dinampakkan dalam keahlian atau kumpulan pengetahuan dalam waktu tertentu.

2.      Aktivitas organisasi
Aktivis menurut KBBI adalah orang (terutama anggota organisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda, mahasiswa, wanita) yg bekerja aktif mendorong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatan dl organisasinya; dalam dunia politik dan pemerintahan artinya seseorang yg menggerakkan (demonstrasi dsb).
Keaktifan menurut Sugono (2008) berasal dari kata “aktif” yang berarti kegiatan; kesibukan Sedangkan menurut Nurdiana (2007), keaktifan merupakan suatu perilaku yang dapat dilihat dari keteraturan dan keterlibatan seseorang untuk aktif dalam suatu kegiatan. Menurut Gibson, dkk (1995), organisasi adalah suatu unit yang terkoordinasi yang terdiri atas setidaknya 2 orang yang berfungsi untuk mencapai tujuan umum. Pengertian organisasi juga dikatakan oleh Thoha (2007) bahwa organisasi adalah kolektivitas orang-orang yang bekerja sama secara sadar dan sengaja untuk mencapai tujuan tertentu.

3.      Motivasi belajar
Menurut Sardiman (2001: 71) dan Dalyono dalam buku Psikologi Pendidikan (2005: 55), motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif untuk melakukan sesuatu pekerjaan, yang bisa berasal dari dalam diri dan juga dari luar. Sedang menurut Sardiman (2003: 75), motivasi belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non-intelektual.peranannya yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.

B.     Hipotesis
Mengingat adanya tiga hubungan seperti pada kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dalam penelitian ini juga terdapat tiga buah, diantaranya:
1.       Hipotesis pertama: Aktifitas organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa
2.       Hipotesis kedua: Motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar mahasiswa.

3.       Hipotesis ketiga: Aktifitas organisasi Himpunan Mahasiswa Program Studi dan motivasi belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar